Saturday, February 2, 2013

Perbedaan Antara Oil Company dan Oil Field Service Company

Oil and Gas atau minyak dan gas (migas) merupakan sektor bisnis yang banyak diincar oleh para lulusan segar (fresh graduate). Bagaiamana tidak, diatas kertas, kompensasi yang diberikan kepada lulusan segar oleh industri ini diatas angin. Kenapa sektor bisnis ini begitu easy money? Karena minyak ada dalam otak manusia. Manusialah yang menyimpan banyak minyak dalam benaknya, artinya semua ide yang dapat menghasilkan minyak berasal dari manusia sehingga manusialah aset utama untuk menggerakkan bisnis ini. Pantas, sumber daya manusia yang terlibat dalam sektor bisnis migas sangat dimanja dengan kompensasi.

Berdasarkan trend di atas, banyak lulusan mengincar perusahaan yang bergerak di bidang migas. Namun, sedikit yang mengetahui secara jelas perbedaan antara oil company dan oil field service . Saya akan menjelaskan perbedaan tersebut.

1. Oil and gas company (OC)
OC atau perusahaan minyak merupakan perusahaan yang melakukan eksplorasi atau eksploitasi migas di suatu lokasi dan memproduksi migas mentah menjadi migas yang siap digunakan. Hasil produksi migas tersebut dijual langsung kepada masyarakat baik secara langsung maupun melalui pemerintah. Di Indonesia, kerjasama antara OC dan pemerintah diwujudkan dalam KKKS yaitu Kontraktor Kontrak Kerja Sama. OC yang mendapatkan kontrak untuk melakukan kegiatan eksplorasi dan produksi di Indonesia tunduk pada undang-undang yang berlaku. Untuk bagi hasil minyak, 70% keuntungan milik pemerintah dan sisanya milik OC. Untuk bagi hasil gas, 85% keuntungan milik pemerintah dan sisanya milik OC. 

Berikut merupakan contoh OC yang beroperasi di Indonesia:
  • Pertamina
  • Exxon Mobil
  • Chevron Pasific Indonesia
  • Total EP Indonesie
  • ConocoPhillips
  • Citic
  • Vico
  • Medco
  • Energi Mega Persada
  • Kangean Energy
  • Kondur Petroleum
  • HESS
  • Star Energy
  • BP Indonesia
  • ENI
  • CNOOC
  • Saudi Aramco


2. Oil and gas field service company (OFS)
Berbeda dengan OC, OFS berfungsi dalam eksekutor fungsi tertentu. OFS merupakan perusahaan yang menjual jasa kepada OC. OC mengontrak OFS pada fungsi tertentu, contoh untuk jasa pengeboran, aktivitas logging, cementing atau penyemenan dll. OFS merupakan eksekutor yang bebas dari risiko gagal eksplorasi. Jika eksplorasi yang dilakukan oleh OC gagal (sumur migas yang dieksplorasi ternyata kering), maka OC tetap membayar jasa OFS sesuai dengan kontrak.

Contoh OFS adalah sebagai berikut:
  • Schlumberger
  • Halliburton
  • Baker Huges
  • Elnusa
  • Weatherford
  • Ensco
  • National Oilwell

Friday, January 6, 2012

HIMATIKA Investment Club





HIMATIKA Investment Club (HIC) adalah sebuah club yang didirikan pada tanggal 12 Mei 2011. Pendiri HIC adalah Ariel Wistantama, Sumarni, Yunan Haris yang merupakan alumni dan mahasiswa jurusan Matematika ITB. Club ini bergerak dibidang pasar modal, khususnya di bidang saham dan mempunyai anggota tetap angkatan pertama sebanyak 18 orang yang telah melalui proses kualifikasi dan wawancara.

Dalam keberjalanannya, HIC mempunyai tujuan utama yang akan dicapai, yaitu membudidayakan kegiatan investasi di kalangan HIMATIKA ITB dan menjadi club yang dapat mendapat kepercayaan penuh untuk mengelola keuangan sehingga dapat memperoleh profit dan benefit yang akan digunakan dalam pengembangan HIC, kesejahteraan anggota HIC, HIMATIKA dan investor.

VISI: 
Menjadi klub yang menginisiasi, memediasi, mengembangkan, dan membudayakan kegiatan investasi pasar modal terutama saham di HIMATIKA ITB yang secara berkelanjutan memberikan profit dan benefit yang optimal bagi kesejahteraan anggota HIC, HIMATIKA, dan investor.

MISI:
  1. Mengadakan seminar dan pelatihan investasi secara berkala bagi anggota HIMATIKA ITB
  2. Membentuk tim-tim kecil anggota HIC untuk mengolah dana investasi perorangan dengan handal secara berkelanjutan dan berorientasi keuntungan yang optimal
  3. Membentuk manajer investasi yang akan mengembangkan dana investasi anggota dan bukan anggota HIC
  4. Membangun kepercayaan terhadap HIC dalam pengembangan dana investasi
  5. Menggundang investor dari dalam dan luar anggota HIMATIKA untuk mengadakan kerjasama berupa penanaman modal kepada HIC
  6. Bekerja sama dengan HIMATIKA dan alumni dalam membudayakan semangat berinvestasi dalam HIMATIKA 
Kini, HIC telah membentuk kepengurusan fungsional yaitu dengan memilih manajer trading: Jehan Firrizqi dan manajer training: Regiasa Gardhika.


Saturday, August 20, 2011

Mahasiswa Turut Mengamen


Hati saya terusik saat melihat pengamen-pengamen mengais rezeki di berbagai tempat ramai. Salah satu tempat favorit para pengamen mengais rezeki adalah lampu merah persimpangan jalan. Himpitan ekonomi menjadi alasan orang mengamen. Tidak kenal usia, tua, muda, dan anak-anak beramai-ramai mencari rupiah demi rupiah yang diberikan oleh para pengguna jalan. Namun, apa jadinya jika pengamen tersebut merupakan segerombolan mahasiswa? Sebagai mahasiswa, saya tidak setuju dengan kegiatan tersebut karena beberapa hal.

Pertama, mahasiswa merupakan generasi yang harus menyiapkan diri untuk memimpin bangsa dalam mengatasi kemiskinan di negara ini. Namun, bukannya memikirkan solusi untuk memecahkan masalah kemiskinan, mereka malah ikut-ikutan mengamen di jalan dengan alasan mencari dana untuk acara kampus. Hal tersebut memberikan kesan negatif karena seharusnya mahasiswa turut memikirkan solusi dalam mengurangi kemiskinan agar tidak ada lagi orang yang mengamen dan mengemis di jalan.

Kedua, mengamen merupakan tindakan yang melanggar hukum. Di dalam Peraturan Daerah tertulis mengenai larangan mengemis dan mengamen di tempat umum. Dengan mengamen di jalan, mereka secara tidak sadar telah memberikan contoh negatif kepada masyarakat. Sebagai generasi yang memiliki intelektualitas tinggi seharusnya mahasiswa menjadi suri tauladan bagi masyarakat dalam menaati aturan-aturan yang berlaku.

Ketiga, mengamen di jalan merupakan kegiatan yang mengabaikan keselamatan dan kesehatan diri. Mengamen di antara kendaraan-kendaraan yang mengeluarkan asap beracun sangatlah berbahaya. Mengisap gas yang dikeluarkan oleh kendaraan-kendaraan dalam waktu lama akan menyebabkan kanker paru-paru dan menimbulkan penyakit-penyakit lain. Sebagai orang yang terdidik, seharusnya mahasiswa memerhatikan keselamatan dan kesehatan kerja.

Berdasarkan alasan-alasan tersebut saya tidak setuju dengan kegiatan mengamen yang dilakukan oleh mahasiswa dalam rangka mencari dana. Masih banyak cara yang lebih kreatif, solutif, dan inovatif yang dapat dilakukan untuk menggalang dana. Misalnya, melakukan dana usaha berupa penjualan barang dan jasa atau bekerja sama dengan alumni atau perusahan dalam menyelenggarakan kegiatan-kegiatan kampus.

Wednesday, June 29, 2011

Tri Dharma Perguruan Tinggi

Tri Dharma Perguruan Tinggi:
1. Pendidikan
2. Penelitian
3. Pengabdian Masyarakat

Berapa persenkah mahasiswa yang tahu isinya?
Sudahkan insan kampus mengamalkan Tri Dharma Perguruan Tinggi tersebut?

Tenaga Kerja Indonesia (TKI)

Miris mendengar TKI yang disiksa di negeri orang. Terlebih mendengar kabar ada TKW yang dihukum pancung di Saudi Arabia terkait kasus pembunuhan yang dilakukannya.

Untuk meninjau masalah kompleks di atas yang melibatkan dua negara dengan landasaan konstitusional yang berbeda, mari kita lihat masalah hulu yang terjadi di negeri kita sendiri. Yaitu penyaringan TKI.

Sebelum diberangkatkan, pemerintah sudah mengatur aturan ketenagakerjaan khususnya TKI dan TKW yang akan bekerja di luar negeri sebagai pramuwisma salah satunya adalah sistem penyaringan SDM. Namun, bagaimanakah yang terjadi di lapangan? Sebagian besar masalah penyiksaan dan masalah-masalah yang timbul disebabkan oleh kurangnya kemampuan TKI yang dipekerjakan.

Sebagai contoh, dalam kasus penyiksaan, sebagian besar majikan beralasan kesal kepada pembantunya karena tidak dapat bekerja dengan baik. Sebagai pembanding, ada TKI yang memiliki kemampuan bahasa Arab yang mumpuni dan sudah berusaha bekerja dengan baik, saat dibentak oleh majikan dengan alasan tidak jelas, TKI tersebut protes kepada majikan dan akhirnya selanjutnya majikan tidak lagi melakukan hal yang tidak diinginkan kembali (contoh: membentak).

Ilustrasi di atas menunjukkan bahwa kemampuan TKI/TKW di dalam bekerja merupakan power. Power yang dimiliki tersebut harus dimiliki oleh setiap pekerja agar tidak mengalami hal-hal yang tidak diinginkan seperti penyikasaan.

Dalam hal ini, ternyata di lapangan masih saja ditemukan TKI dan TKW dengan kemampuan yang kurang dipaksakan berangkat bekerja di luar negeri. Lagi-lagi, pemerintah harus memperketat seleksi dan meningkatkan kualitas pelatihan untuk membekali kemampuan yang akan digunakan saat bekerja. Adapun solusi adalah sebagai berikut:
1. Pemegang kewenangan (misalnya PJ TKI) harus tegas dalam hal ini. Tidak mampu, tidak boleh berangkat. 
2. Adakan pelatihan intensif dengan gratis.
3. Tindak tegas calo penyaluran TKI ke luar negeri. 
4. Evaluasi kinerja pemegang kewenangan, jika terdapat cacat segera usut dan selesaikan
5. Pengawasan intensif di luar negeri. Hal ini dapat dilakukan dengan adanya pengecekan setiap minilam 3 bulan sekali melalui telepon atau pengecekan langsung untuk mngetahui kondisi tenaga kerja di rumah majikan.
6. Pengecekan siapa-siapa saja TKI/TKW yang sudah habis masa paspor untuk menghindari terlabelnya pekerja illegal secara berkala
7. Bekali pekerja dengan skill yang mumpuni.

Mari kita beri perhatian dengan serius pada para pahlawan devisa Indonesia.

Tuesday, June 28, 2011

Pendidikan Nasional: sirkulasi pencerdasan

Pendidikan Nasional telah menjadi tujuan yang tercantum dalam pembukaan undang-undang dasar 1945. Yaitu "mencerdaskan kehidupan bangsa". Sekadar mengevaluasi tujuan dengan proses pencapaian tujuan mulia tersebut, mari kita lihat langkah-langah cerdas untuk mencerdaskan bangsa.

Siapa yang akan mengeksekusi langkah-langkah cerdas untuk mencerdaskan bangsa tersebut? Secara kalimatpun kita bisa menebak. Ya ORANG CERDAS. Namun, kemanakah orang-orang cerdas yang setidaknya pernah dicerdaskan di negara ini? Jangan-jangan negara sudah berhasil mencerdaskan sebagian rakyat. Tapi siapa dan kemana saja mereka (kita)?


Cerdas adalah bakat dan lingkungan. Dalam hal tersebut, yang dapat kita kontrol adalah lingkungan. Untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, diperlukan lingkungan yang cerdas pula. Untuk menciptakan lingkungan yang cerdas, diperlukan orang-orang yang cerdas. Untuk menciptakan orang cerdas, diperlukan sistem pendidikan yang baik dan diperlukan kembali lingkungan yang cerdas. Dan seterusnya.

Hal di atas merupakan sirkulasi terus-menerus secara berkelanjutan. Singkatnya, jika salah satu bagian tidak dipenuhi maka secara paralel, sirkum proses pencerdasan akan terhambat. Untuk mencegah hambatan tersebut, pemerintah harus memegang kontrol vital dalam pendidikan. Kontrol vital sirkulasi pencerdasan adalah pengawas, pemerhati yang senantiasa memberikan solusi dalam setiap hambatan yang dialami selama terjadinya proses sirkulasi.

Monday, June 20, 2011

Red Hot Chili Peppers New Album

August 30th,2011 RHCP will release new album "I'm With You".
Here are list of songs:
1. Monarchy of Roses
2. Factory of Faith
3. Brendan’s Death Song
4. Ethiopia
5. Annie Wants a Baby
6. Look Around
7. The Adventures of Rain Dance Maggie
8. Did I Let You Know
9. Goodbye Hooray
10. Happiness Loves Company
11. Police Station
12. Even You Brutus?
13. Meet Me at the Corner
14. Dance, Dance, Dance

Can't wait for new album!

Geotermal Indonesia; Eksplorasi dan Produksi Terkendala

Salah satu sebab sedikitnya pemanfaatan geotermal sebagai sumber energi adalah sebagai berikut:
1. Biaya instalasi mahal
 Karena geotermal tersedia di dalam perut bumi dengan kedalaman sekitar 1000-2000 meter, tube yang digunakan sangatlah panjang tiap sumurnya. oleh karena itu, harga instalasi tube dalam pemanfaatan geotermal amatlah mahal.

2. Harga jual rendah
Dibandingkan dengan proses eksplorasi dan produksinya, harga jual energi dari geotermal masih kecil sehingga banyak pihak yang kurang tertarik memanfaatkan sumber energi ini.

3. Pemanfaatan sulit
Dengan kedalaman yang telah disebutkan menunjukkan bahwa sulitnya pemanfaatan karena besarnya kedalaman sumur terhadap permukaan tanah.

Sampai saat ini belum ada teknologi yang benar-benar dapat mengoptimalkan eksplorasi dan produksi geotermal untuk menekan harga produksi serendah-rendah sehingga geotermal menjadi sumber energi yang ekonomis namun berdaya guna tinggi.

Geotermal Indonesia; Berlimpah Tak Teroptimalkan

Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam. Salah satunya adalah geotermal atau panas bumi. Berdasarkan sumber data dari itb.ac.id/geothermal/ Indonesia memiliki potensi geotermal sekitar 28.543 MW atau sekitar 40% dari potensi dunia. Kontradiksi dengan fakta tersebut, dari berlimpahnya potensi geotermal itu hanya 1.189 MW (sekitar 4,17%) yang sudah dikembangkan.

Jika kita bandingkan dengan total kapasitas terpasang pembangkit listrik se-nasional pada tahun 2007 sekitar 29.696,47 MW (nttzine.com) maka hanya 4,01% saja yang berasal dari geotermal. Jauh lebih kecil dibanding dengan supply energi masih yang berasal dari sumber energi fosil.


Hal tersebut mencerminkan kurangnya pengoptimalan penggunaan geotermal sebagai sumber energi listrik yang terbarukan.

Wednesday, May 25, 2011

Pentingnya Pembuatan Curriculum Vitae

Curriculum Vitae atau sering disingkat CV merupakan rekaman tertulis yang menggambarkan latar belakang penulis secara singkat dan padat. Latar belakang tersebut meliputi identitas diri, latar belakang pendidikan, dan pengalaman. Secara singkat, CV merupakan wakil diri penulis yang ditujukan kepada pihak lain dalam rangka  memperkenalkan atau mempromosikan  diri untuk maksud tertentu.

Di Indonesia, CV biasanya digunakan untuk melamar pekerjaan atau melamar beasiswa. Berkenaan dengan kepentingan tersebut, idealnya seseorang menuliskan CV dari mulai masuk sekolah dan kemudian dilakukan update (pemutakhiran) dari hari ke hari sesuai dengan perubahan pengalaman. Misalnya saat masuk kuliah seseorang hanya memiliki pengalaman organisasi di OSIS SMA saja, setelah beberapa bulan berada di bangku kuliah seseorang tersebut menambah pengalaman dengan mengkuti berbagai kegiatan keorganisasian dan kepanitian serta mengikuti berbagai lomba.

Namun, kenyataannya banyak sekali orang menuliskan CV hanya selang beberapa hari atau bahkan beberapa jam sebelum melamar pekerjaan atau melamar beasiswa. Hal tersebut dapat mengakibatkan kurang lengkapnya rekaman yang dicantumkan dalam lembar CV. 

Adapun keuntungan menuliskan CV secara lengkap sejak dini (misalnya setelah masuk kuliah) adalah:
1. Data yang dituangkan akurat
2. Tidak ada rekaman yang lupa untuk ditulis
3. Kelengkapan data terjamin
4. Dapat menghindari penulisan CV yang terburu-buru
5. Dapat membuat CV semenarik mungkin
 
Selain yang telah disebutkan diatas CV juga berguna untuk mengetahui kemampuan sendiri dan mengetahui bagian mana saja yang harus ditingkatkan. Banyak sekali orang yang setelah menuliskan CV merasa kurang percaya diri karena minimnya pengalaman pekerjaan, prestasi, kegiatan riset dan pengalaman organisasi. Dengan menuliskan CV sejak dini, kita akan sesegera mungkin mengetahui kompetensi diri dalam berbagai hal. Hal tersebut memungkinkan kita untuk memperbaiki diri dan menambah berbagai pengalaman baik secara formal maupun nonformal.

Dalam kenyataannya data yang tertulis di dalam CV tidak harus dituangkan semua. Kita boleh memilih bagian apa saja yang penting untuk disajikan sehingga pembaca CV merasa tertarik pada kemampuan kita. Jadi, dari CV yang telah dibuat secara lengkap, tinggal di copy-paste saja bagian mana yang relevan dengan tujuan yang diinginkan. Lebih mudah kan dibanding dengan harus terburu-buru menulis CV dari awal?

Sunday, December 5, 2010

Flowchart dan Tampilan

   
flowchart program mikrokontroler (assembly)
Tampilan pada LCD

Sistem Monitoring Lingkungan dengan Media Telepon Selular

Perubahan lingkungan yang begitu cepat menuntut kita mendapatkan informasi yang cepat pula untuk mengantisipasi segala kemungkinan yang akan terjadi. Telemetri atau sistem pengukuran jarak jauh merupakan salah satu metoda yang digunakan untuk memonitor perubahan lingkungan. Telemetri memungkinkan kita untuk mengetahui perubahan keadaan lingkungan tanpa mengamati langsung keadaan suatu tempat. Sistem monitoring lingkungan dengan media telepon selular merupakan salah satu telemetri yang dapat kita gunakan. Sistem monitoring lingkungan dengan telepon selular dinilai lebih praktis karena sistem kontrol yang berupa handphone dapat menerima informasi dimana saja sepanjang jangkauan provider yang digunakan pasa sistem ukur dan sistem kontrol. Sistem ukur terdiri dari tiga bagian utama yaitu sistem sensor, mikrokontroler, dan server. Sistem kontrol terdiri dari telepon selular dan PC (Personal Computer). Informasi dari sistem ukur yang diletakkan di suatu tempat dikirim dengan jeda waktu tertentu kepada sistem kontrol yang kemudian dapat diamati oleh operator melalui layar PC.

riset telah dilakukan oleh:

Bramanti Dwi Kurniawan (Fisika ITB 2008)

Sumarni (Matematika ITB 2008)

Alip Firmansah (Kimia ITB 2008)

Pembimbing (Dr. Suprijadi)

Sunday, October 10, 2010

Pasar Seni ITB 2010

Pasar seni Institut Teknologi Bandung (ITB) merupakan acara besar yang diselenggarakan empat tahun sekali oleh mahasiswa ITB. Tahun ini acara diselenggarakan dengan tanggal yang sangat unik yaitu tanggal 10 bulan 10 tahun 10 dan uniknya lagi tanggal ini jatuh pada hari minggu, akhir pekan yang selalu dijadikan hari acara-acara besar di kampus

Pasar seni yang diadakan dengan durasi sepuluh jam ini berhasil menyedot perhatian masyarakat Bandung. Masyarakat bisa mengunjungi Pasar seni ini dengan cuma-cuma. Dengan biaya nol rupiah, semua orang sudah bisa menikmati berbagai hiburan seperti pameran kesenian dan pegelaran musik di berbagai spot di seluruh penjuru kampus. Tak hanya itu, pengunjung dapat mengunjungi stand makanan dan souvernir di sepanjang jalan kampus.

Bagi Anda yang belum sempat datang ke acara akbar ini,silakan tunggu acara selanjutnya pada tahun 2014.

Tuesday, January 27, 2009

roadshow...


Acara ini merupakan rutinitas tahunan yang diadakan Forum Mahasiswa Garut ITB. Sebagai angkatan termuda, saya bertugas sebagai ujung tombak pelaksanaan acara ini. Kami mendatangi (sedikit) SMA-SMA untuk memberikan informasi mengenai ujian masuk perguruan tinggi khususnya ITB. Pada dasarnya misinya seperti itu. Namun, secara frontal saya sedikit mengesampingkan jas almamater berwarna hijau tua. Kenapa? Ini kota saya. Siapapun harus dapat bersekolah. Dimanapun. Bagaimanapun.

Mungkin banyak diantara adik kelas yang saya datangi tidak tertarik memiliki ijazah bercap gajah aneh yang sedang duduk diatas buku terbuka ini. Bahkan mungkin lagi ada beberapa yang tidak berniat melanjutkan sekolah karena sesuatu hal. Saya kurang lebih dapat membedakan ekspresi wajah-wajah saat mereka saya datangi.

Sekolah yang terdatangi diantaranya SMA Cikajang, SMA Cibatu, SMA 1 Garut, SMA 1 Tarogong Kidul, SMA Cisurupan, SMA Malangbong, SMA Karangpawitan. SMA tanpa angka berlokasi lumayan jauh dengan garut kota sebagai pusat kota. Dengan letak geografis yang demikian tentu terdapat beberapa perbedaan. Tanpa mengurangi rasa simpati saya sering menyebut lokasi itu sebagai garut coret jika sedang ingin meledek teman saya yang berasal dari sana.

Banyak yang menarik dari sekolah-sekolah itu walaupun jelas sangat berbeda dengan sekolah almamater saya. Ketika saya masuk ke kelas di sekolah yang dulu menjadi tempat saya belajar, sebelum memperkenalkan diri, dengan tepukan tangan dari adik kelas bahkan beberapa anak terdengar menyebut kata asyik, mereka menyambut hangat kedatangan saya dan dua teman yang tidak lain teman sekelasku saat SMA. Sesungguhnya saya tidak perlu berformalitas ria untuk memperkenalkan diri karena adik kelas itu tidak lain adalah teman-teman saya sewaktu SMA. Tetapi sekarang lain ceritanya. Mereka yang sering mengobrol di kantin bersama dan memanggilku tanpa embel-embel Kakak, Mbak atau Teteh kini memaggilku di kelas dengan embel-embel tak penting seperti itu sebagai tanda acara resmi. Ya, kaya sekali akan informasi karena dikelas saja bebas mengakses internet dengan fasilitas yang tersedia. Mungkin sedikit terbayang tentang ruang kelas standar internasional yang representatif dilengkapi fasilitas berteknologi mutakhir. Itu sebagai pembanding saja. Karena sebenarnya bukan itu yang akan saya deskripsikan.


Sekolah tak berangka itu memang sekolah favorit daerah yang tercantum. Mendengar cerita guru-guru yang mengajar disana, siswa yang bersekolah disana memiliki ekonomi yang cukup untuk meneruskan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi namun motivasi dan wawasan mengenai pendidikan orang tua mereka tidak lebih tinggi dari status ekonomi yang mereka punya. Walaupun secara pribadi saya mendukung orang yang tidak melanjutkan sekolah dengan alasan yang sangat kuat dan memiliki pekerjaan bahkan membuka lapangan kerja sendiri setelah lulus sekolah. Namun ini lain halnya, mereka tidak meningkatkan skil dengan les atau mengikuti berbagai seminar atau menambah wawasan dengan menggali informasi dari berbagai media. Seteah lulus, bertani, menikah, beranak, menyekolahkan, terus demikian tanpa progress signifikan. Beberapa orang tua mungkin berpendapat bahwa signifikasi pendidikan tidak sebanyak praktik saat mencangkul langsung. Sebelum guru itu menjelaskan sedikit latar belakang siswa yang beliau ajari, sedikitnya saya sudah mengetahui hal tersebut buah percakapan petang bersama orangtuaku setelah makan malam. Orangtuaku selalu memiliki topik menarik untuk diperdebatkan, walau tidak jarang perbincangan itu bersambung entah kapan akan tersambung lagi.

Saya sangat senang merubah ekspresi orang, merubah mimik mereka yang terlihat muram, kurang bergairah menjadi sesuatu yang cerah penuh antusiasme dan rasa penasaran akan sesuatu hal. Saya juga senang melihat orang menyesal. Menyesal karena tidak mendengarkan informasi dari awal.

Menjadi ujung tombak acara roadshow ini tidak terlalu jauh dengan salesman dan salesgirl. Harus bisa mengajak orang mengikuti alur cerita dan tiba-tiba ditengah problema yang kita beri, rekomendasikan suatu pemecahan masalah. Disitulah akan terlihat perubahan mimik yang terlalu indah untuk dinikmati.

Cita-cita untuk meningkatkan mutu pendidikan orang Indonesia bukan perkara yang mudah ternyata. Mulai dari hal kecil seperti ini saja sudah menuai banyak cerita. Dengan orasi yang sedikitnya akan mengubah cara pandang mereka saya lihat beberapa diantara mereka mengiya-iyakan orasi provokatif saya. Itulah yang sebenarnya saya tuju. Memasuki. Merasuki. Menusuk. Meyakinkan. Mengajak. Dan mengubah.

Sebelum meninggalkan kelas tempat saya berorasi, saya mencantumkan nomor kontak saya, saya sedikit menekankan pada mereka untuk menghubungi saya saat mempunyai pertanyaan mengenai perkuliahan.

Kejutan..
Saya salah besar. Bohong belaka jika orang Indonesia tidak sadar akan pendidikan. Setelah mendapat sedikit penerangan, ternyata mereka sangat tertantang untuk mengenyam pendidikan. Tidak sedikit anak daerah menghubungi untuk menanyakan satu atau dua pertanyaan seputar perkuliahan. Bayangkan jika dari satu kelas sudah ada beberapa siswa yang berubah pola pikir setelah mendengarkan orasi, dalam satu sekolah seantero Indonesia tanpa terkecuali di pelosok akan berapa banyak orang yang sedikitnya terselamatkan dari pola pikir yang kurang tepat.

Itulah kurang lebih yang saya harapkan dalam acara roadshow ini. Adakah yang mempunyai inisiasi lain?

Monday, October 13, 2008

mencuci kapal

temanku datang ke kostan, kira-kira jam 4 sore. mereka duduk diteras sambil memain-mainkan kelinci nyasar di halaman kost. temanku menamai kelinci itu Cinco. di dalam, ada Cimil, kucing ibu kost, yang sedang asik memain-mainkan burung setengah mati sampai rusak tak berupa. Cinco kami dekatkan dengan Cimil. Cimil lari dan Cinco bersembunyi. kami tertawa-tawa melihat kucing takut kelinci. temanku ingin memberi kelinci itu wortel atau sayuran. dengan logat Makassarnya dia mengajakku ke Balubur untuk membeli wortel. tapi sayangnya saya belum mandi.
"mandi dulu lah ani..!"
"cepat"
"gw mandinya 45 menitan..hehe"
"itu sih cuci kapal"
ah ada-ada saja temanku!!