Sporadis! Satu demi satu bermunculan wajah baru di kancah politik. Mereka yang semula kerap nampang di majalah gosip murahan, kini mejeng di majalah politik dan surat kabar. Maju atau maksa? Tongkrongan baru bagi mereka yang senang membuat ulah. Menarik sekali menurutku.
Bermodal bohong saja sudah ingin menjadi pemimpin. Dasar pendusta! Apa yang sebenarnya mereka inginkan? ingin menjadi plagiator Ronald Reagan yang mengganti status pemain film menjadi pemimpin? Trend sekali memang.
Ego mulai menggeliat. Harta. Tahta. Wanita. Tiga kata mati yang umumnya ingin dituju. Tidak aneh kalau pejabat tinggi yang sudah kaya tertangkap basah bermain wanita. Itu hanya ketiban sial saja. Hal itu sudah menjadi rahasia universal. Mereka tidak punya kaca. Bisanya hanya mengintimidasi musisi. Selalu membela diri. Belaga sok suci. Tahu apa anda tentang seni?
Memberi ekspektasi. Berspekulasi. Apa semua akan terealisasi? Lihat saja nanti. Mengatasnamakan rakyat. Menjanjikan kesejahteraan rakyat. Semua tercium busuk. Terlihat nista. Kesejahteraan rakyat dan kemakmuran pribadi bercampur aduk. Kesalahan menjadi maya. Berpura-pura bahagia. Kuyakin hati kecilnya berkata tidak.
Duit lagi duit lagi ujung-ujungnya. Jangan mengelak. Malaikat canggih sekali. Ragamu dilengkapi lie detector! Jadi walaupun mereka sedang berjemur, mereka tetap bisa memonitor dari kejauhan.
Kutunggu sosok pemimpin panutan bangsa. Ibu pertiwi sudah lama menanti. Silakan penuhi daftar anggota partai. Tapi jangan hanya berikrar. Buktikan! Lakukan! Silakan cekik leher anda dengan dasi. Tapi jangan cekik leher kami!!!
No comments:
Post a Comment