Wednesday, June 29, 2011

Tri Dharma Perguruan Tinggi

Tri Dharma Perguruan Tinggi:
1. Pendidikan
2. Penelitian
3. Pengabdian Masyarakat

Berapa persenkah mahasiswa yang tahu isinya?
Sudahkan insan kampus mengamalkan Tri Dharma Perguruan Tinggi tersebut?

Tenaga Kerja Indonesia (TKI)

Miris mendengar TKI yang disiksa di negeri orang. Terlebih mendengar kabar ada TKW yang dihukum pancung di Saudi Arabia terkait kasus pembunuhan yang dilakukannya.

Untuk meninjau masalah kompleks di atas yang melibatkan dua negara dengan landasaan konstitusional yang berbeda, mari kita lihat masalah hulu yang terjadi di negeri kita sendiri. Yaitu penyaringan TKI.

Sebelum diberangkatkan, pemerintah sudah mengatur aturan ketenagakerjaan khususnya TKI dan TKW yang akan bekerja di luar negeri sebagai pramuwisma salah satunya adalah sistem penyaringan SDM. Namun, bagaimanakah yang terjadi di lapangan? Sebagian besar masalah penyiksaan dan masalah-masalah yang timbul disebabkan oleh kurangnya kemampuan TKI yang dipekerjakan.

Sebagai contoh, dalam kasus penyiksaan, sebagian besar majikan beralasan kesal kepada pembantunya karena tidak dapat bekerja dengan baik. Sebagai pembanding, ada TKI yang memiliki kemampuan bahasa Arab yang mumpuni dan sudah berusaha bekerja dengan baik, saat dibentak oleh majikan dengan alasan tidak jelas, TKI tersebut protes kepada majikan dan akhirnya selanjutnya majikan tidak lagi melakukan hal yang tidak diinginkan kembali (contoh: membentak).

Ilustrasi di atas menunjukkan bahwa kemampuan TKI/TKW di dalam bekerja merupakan power. Power yang dimiliki tersebut harus dimiliki oleh setiap pekerja agar tidak mengalami hal-hal yang tidak diinginkan seperti penyikasaan.

Dalam hal ini, ternyata di lapangan masih saja ditemukan TKI dan TKW dengan kemampuan yang kurang dipaksakan berangkat bekerja di luar negeri. Lagi-lagi, pemerintah harus memperketat seleksi dan meningkatkan kualitas pelatihan untuk membekali kemampuan yang akan digunakan saat bekerja. Adapun solusi adalah sebagai berikut:
1. Pemegang kewenangan (misalnya PJ TKI) harus tegas dalam hal ini. Tidak mampu, tidak boleh berangkat. 
2. Adakan pelatihan intensif dengan gratis.
3. Tindak tegas calo penyaluran TKI ke luar negeri. 
4. Evaluasi kinerja pemegang kewenangan, jika terdapat cacat segera usut dan selesaikan
5. Pengawasan intensif di luar negeri. Hal ini dapat dilakukan dengan adanya pengecekan setiap minilam 3 bulan sekali melalui telepon atau pengecekan langsung untuk mngetahui kondisi tenaga kerja di rumah majikan.
6. Pengecekan siapa-siapa saja TKI/TKW yang sudah habis masa paspor untuk menghindari terlabelnya pekerja illegal secara berkala
7. Bekali pekerja dengan skill yang mumpuni.

Mari kita beri perhatian dengan serius pada para pahlawan devisa Indonesia.

Tuesday, June 28, 2011

Pendidikan Nasional: sirkulasi pencerdasan

Pendidikan Nasional telah menjadi tujuan yang tercantum dalam pembukaan undang-undang dasar 1945. Yaitu "mencerdaskan kehidupan bangsa". Sekadar mengevaluasi tujuan dengan proses pencapaian tujuan mulia tersebut, mari kita lihat langkah-langah cerdas untuk mencerdaskan bangsa.

Siapa yang akan mengeksekusi langkah-langkah cerdas untuk mencerdaskan bangsa tersebut? Secara kalimatpun kita bisa menebak. Ya ORANG CERDAS. Namun, kemanakah orang-orang cerdas yang setidaknya pernah dicerdaskan di negara ini? Jangan-jangan negara sudah berhasil mencerdaskan sebagian rakyat. Tapi siapa dan kemana saja mereka (kita)?


Cerdas adalah bakat dan lingkungan. Dalam hal tersebut, yang dapat kita kontrol adalah lingkungan. Untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, diperlukan lingkungan yang cerdas pula. Untuk menciptakan lingkungan yang cerdas, diperlukan orang-orang yang cerdas. Untuk menciptakan orang cerdas, diperlukan sistem pendidikan yang baik dan diperlukan kembali lingkungan yang cerdas. Dan seterusnya.

Hal di atas merupakan sirkulasi terus-menerus secara berkelanjutan. Singkatnya, jika salah satu bagian tidak dipenuhi maka secara paralel, sirkum proses pencerdasan akan terhambat. Untuk mencegah hambatan tersebut, pemerintah harus memegang kontrol vital dalam pendidikan. Kontrol vital sirkulasi pencerdasan adalah pengawas, pemerhati yang senantiasa memberikan solusi dalam setiap hambatan yang dialami selama terjadinya proses sirkulasi.

Monday, June 20, 2011

Red Hot Chili Peppers New Album

August 30th,2011 RHCP will release new album "I'm With You".
Here are list of songs:
1. Monarchy of Roses
2. Factory of Faith
3. Brendan’s Death Song
4. Ethiopia
5. Annie Wants a Baby
6. Look Around
7. The Adventures of Rain Dance Maggie
8. Did I Let You Know
9. Goodbye Hooray
10. Happiness Loves Company
11. Police Station
12. Even You Brutus?
13. Meet Me at the Corner
14. Dance, Dance, Dance

Can't wait for new album!

Geotermal Indonesia; Eksplorasi dan Produksi Terkendala

Salah satu sebab sedikitnya pemanfaatan geotermal sebagai sumber energi adalah sebagai berikut:
1. Biaya instalasi mahal
 Karena geotermal tersedia di dalam perut bumi dengan kedalaman sekitar 1000-2000 meter, tube yang digunakan sangatlah panjang tiap sumurnya. oleh karena itu, harga instalasi tube dalam pemanfaatan geotermal amatlah mahal.

2. Harga jual rendah
Dibandingkan dengan proses eksplorasi dan produksinya, harga jual energi dari geotermal masih kecil sehingga banyak pihak yang kurang tertarik memanfaatkan sumber energi ini.

3. Pemanfaatan sulit
Dengan kedalaman yang telah disebutkan menunjukkan bahwa sulitnya pemanfaatan karena besarnya kedalaman sumur terhadap permukaan tanah.

Sampai saat ini belum ada teknologi yang benar-benar dapat mengoptimalkan eksplorasi dan produksi geotermal untuk menekan harga produksi serendah-rendah sehingga geotermal menjadi sumber energi yang ekonomis namun berdaya guna tinggi.

Geotermal Indonesia; Berlimpah Tak Teroptimalkan

Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam. Salah satunya adalah geotermal atau panas bumi. Berdasarkan sumber data dari itb.ac.id/geothermal/ Indonesia memiliki potensi geotermal sekitar 28.543 MW atau sekitar 40% dari potensi dunia. Kontradiksi dengan fakta tersebut, dari berlimpahnya potensi geotermal itu hanya 1.189 MW (sekitar 4,17%) yang sudah dikembangkan.

Jika kita bandingkan dengan total kapasitas terpasang pembangkit listrik se-nasional pada tahun 2007 sekitar 29.696,47 MW (nttzine.com) maka hanya 4,01% saja yang berasal dari geotermal. Jauh lebih kecil dibanding dengan supply energi masih yang berasal dari sumber energi fosil.


Hal tersebut mencerminkan kurangnya pengoptimalan penggunaan geotermal sebagai sumber energi listrik yang terbarukan.